Tips dan Cara Praktis untuk Menangkal serta Menghindari Berita Bohong

PPID Bener Meriah | Senin, 18 Juli 2022 | Informasi Umum 

Bener Meriah, InfoPublik – Di era dunia yang serba digital sekarang ini, setiap kita dengan mudahnya mendapatkan beragam informasi, apa yang kita mau dan inginkan dengan cepat akan tersaji  hanya dengan satu klik saja. Apa yang kita inginkan  akan tampil, tergantung kepada niat individu masing–masing, mau arah yang mana. Namun di balik itu, ada konsekuensi yang harus kita dapat, positif atau negatif. Perlu dicermati dan dipahami, tidak semua berita atau informasi yang kita peroleh didunia maya itu benar, dengan kata lain, apakah informasi yang diterima atau disampaikan dari sumber yang terpercaya atau bukan. Karena, ada juga berita atau informasi yang disampaikan  menyesatkan, artinya tidak bersumber dari narasumber yang kredibel dan terpercaya dan kenyataan yang ada dilapangan, hanya untuk sekedar membuaat opini liar tidak berdasarkan fakta dan data.

Ada beberapa ciri–ciri berita bohong yang harus kita waspadai yaitu, sumber berita tidak jelas tidak ada keterangan atau klarifikasi,  berita yang disampaikan bersifat menyerang, tidak netral dan berat sebelah, dan yang paling kita sayangkan, akibat berita yang disampaikan bisa menimbulkan kebencian, kecemasan bahkan juga permusuhan dan perpecahan antara satu dengan yang lainnya.

Berita hoak, adalah berita bohong yang kebenarannya harus dibuktikan terlebih dahulu melalui data dan fakta yang ada, karena dampaknya begitu sangat berbahaya yang bisa menimbulkan perpecahan.

Untuk menyikapi serta menghindari berita bohong atau hoak tersebut, Pemerintah melalui Kominfo  khususnya Pemkab melalui Dsikominfo Kabupaten Bener Meriah semakin intens menggaungkan, mesosialisasikan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang betapa  pentingnya literasi digital, juga cara bijak memahami suatu berita dalam bemedia sosial, hal itu bukan tidak beralasan, mengingat sekarang ini penyebaran berita bohong atau hoax semakin menjadi-jadi.

“Dengan begitu banyaknya berita dan informasi yang berseleweran didunia maya kita lebih dituntut dan selektif juga berhati–hati, bagaimana caranya agar kita tidak termakan dengan berita bohong atau hoak, ada beberapa tips untuk menghindari berita bohong atau hoak,” kata Sekretaris Dinas (Sekdis) Kominfo Kabupaten Bener Meriah Riska Kadisa, S.Kom, Minggu, (17/7/2022).

Dijelaskan oleh Riska Kadisa, ada beberapa poin penting yang harus kita perhatikan  dalam mencermati, apakah suatu berita itu positif atau hoak, 1). Sebagai penerima atau pembaca, bacalah berita dari sumber yang layak dipercaya dan kredibel, 2). Baca dahulu isi beritanya dan pahami, baru dishare (bagi), karena banyak orang hanya membaca judul dan gambar langsung menyebarkan berita tersebut tanpa mengetahui dan memahami isi berita, 3). Lihat dan perhatikan alamat situs, nama media dan  bila mendapatkan informasi bohong atau hoak.

Kemudian yang 4). Cek fakta, perhatikan narasumber yang dicantumkannya, apakah dari sumber resmi yang memiliki kredibilitas. Sebainya bedakan antara fakta dengan opini, 5). Jangan menelan mentah–mentah informasi yang ditemukan diinternet, lakukan croschek dengan situs lain tentang berita atau informasi serupa karena dengan demikian kita akan lebih paham, mana yang bermanfaat dan mana yang menyesatkan.

“Jangan percaya mitos, banyak di antara kita yang percaya mitos, karena orang yang seperti ini sangat mudah percaya dengan informasi yang tidak benar, namun karena banyak yang share di medsos (FB, IG dan lainnya) akahirnya mereka percaya juga,” tegas Sekdis Kominfo Kabupaten Bener Meriah itu.

Riska Kadisa juga mengingatkan kepada masyarakat khususny yang ada di Kabupaten Bener Meriah untuk tidak mudah terprovokasi dengan berita yang ada diinternet, “Ingat, tidak semua yang dibaca di internet, apakah di situs maupun di medsos (Fb, Ig, Twitter dan sejenisnya adalah benar”.

“Itulah beberapa langkah penting yang bisa dijadikan literasi  untuk menangkal serta menghindari  tentang berta bohong atau hoax, satu lagi yang perlu diingat oleh pembaca, cocokkan pernyataan narasumber  dalam situs tersebut dengan sumber yang dapat dipercaya, seperti jurnal penelitian atau situs resmi milik pemerintah juga media yang sudah teruji keakuratan dan terpercaya,” pungkasnya. (Ks/Diskominfo – BM).