Pj. Bupati: Lima Desa Devisa Bener Meriah siap menambah Devisa Negara
PPID Bener Meriah | Kamis, 12 Januari 2023 | Informasi Pemerintahan Informasi Umum

Bener Meriah : DJKN, LPEI, BSI dan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah meresmikan desa devisa klaster kopi di desa panji mulia, Rabu (11/01/2023).
Kopi Gayo merupakan produk unggulan asal Bener Meriah dan Kopi Gayo merupakan salah satu kopi termahal dan paling berkualitas di dunia. Hal ini karena keunikan dan cita rasa Kopi Gayo yang terasa sangat pas di lidah. Oleh karena itu kolaborasi antara DJKN, LPEI, dan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah membuat program desa devisa kopi agar dapat mengembangkan potensi ekspor yang lebih besar untuk meningkatkan ekonomi sosial dan lingkungan bagi kesejahteraan masyarakat.
Perlu kita ketahui, Devisa merupakan program pendampingan yang digagas Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Indonesia Eximbank berbasis pengembangan masyarakat atau komunitas (Community development).
Pj Bupati Bener Meriah Drs. Haili Yoga. M.Si dalam sambutannya menyampaikan kelima desa yang merupakan penghasil utama kopi gayo yang ada di Bener Meriah yang hasil kopinya sudah menembus pasar ekspor internasional dan telah di tetapkan menjadi desa devisa kopi gayo antara lain Panji Mulia l, waq Pondok Sayur, Kute Lintang, Bale Redelong dan Sidie Jadi. Program desa devisa ini bisa berhasil berkat binaan langsung dari DJKN Aceh, dengan segala faktor pendukung yang bersumber dari APBN termasuk infrastruktur. Lebih terpenting lagi, Desa Devisa Bener Meriah akan membantu Negara untuk tingkatkan Devisa Negara.
"Kami ucapkan ribuan terima kasih kepada Kementerian Keuangan melalui Dirjen Kekayaan Negara, lembaga pembiayaan ekspor negara (LPEI) dan Kanwil DJKN Aceh, dan Bank BSI RO Aceh yang selama ini sudah menjadi mitra Kabupaten Bener Meriah dalam pemberdayaan UMKM,"kata Haili Yoga.
Ir. Mawardi, menjabat sebagai Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan yang mewakili Pj. Gubernur menyampaikan kelima desa yang terpilih menjadi desa devisa kopi gayo ini akan mendapatkan pembinaan khusus dalam pengembangan kopi dan pemberdayaan UMKM sehingga kopi gayo yang di hasilkan oleh Bener Meriah akan semakin menembus pasar ekspor dunia.
"Selamat kepada lima desa penghasil terbesar dan pengekspor kopi gayo ke beberapa negara dari Bener Meriah dan terpilih menjadi desa devisa kopi gayo, oleh karena itu untuk memaksimalkannya maka Kanwil DJKN Aceh, lembaga pembiayaan ekspor Indonesia dan BSI berupaya mendorong agar produktivitas kopi Arabika gayo dari lima desa ini lebih meningkat lagi melalui sistem pembinaan yang terpadu yaitu proses produksi dan proses pemasarannya dengan demikian harapan nya devisa yang dihasilkan akan lebih besar sehingga petani juga sangat di untung kan. Dan kami meharapkan kepada desa penghasil kopi yang belum terpilih menjadi desa devisa agar kiranya belajar dan bekerja sama dengan desa devisa terpilih untuk membagi ilmu atau cara agar tingkat produksi dan proses pemasaran untuk lebih meningkat", tutup Ir, Mawardi.
Sebelum meresmikan desa devisa, Direktur Jenderal Kekayaan Negara bapak Rionald Silaban dalam sambutannya menyampaikan kopi gayo Aceh merupakan salah kopi yang paling banyak di minati oleh masyarakat Indonesia dengan cita rasa yang khas, Aceh telah di nobatkan menjadi salah satu penghasil kopi Arabika terbesar di Indonesia bahkan dunia. Keunggulan ini harus di maksimalkan termasuk potensi ekspor kopi di level dunia, sehingga para petani kopi turut menikmati langsung hasilnya.
Oleh karena itu ekspor produk unggulan seperti kopi Arabika gayo harus terus dilakukan dalam upaya menghasilkan devisa.
"Program desa devisa ini diharapkan dapat memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat lokal berdasarkan pengembangan dari produk unggulan serta ekonomi kerakyatan melalui ekspor nasional. Terkait dengan desa devisa ini dapat mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia, melihat peluang tersebut kantor wilayah DJKN Aceh merekomendasikan klaster desa devisa kopi gayo di Kabupaten Bener Meriah yang saat ini dimulai dari petani kopi di lima desa yang tergabung di koperasi Panca Gayo untuk menjadi mitra binaan program desa devisa LPEI dan KEMENKUE 1 Aceh oleh karena itu kami mewakili Pemerintah Pusat menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas sinergi dan capaian yang sangat baik ini. Semoga tujuan mulia dari pembentukan desa devisa dapat tercapai dan desa devisa yang terpilih dapat menjadi contoh yang baik dan memunculkan desa-desa devisa lainnya yang ada di wilayah Bener Meriah ini dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan negara", tutupnya.
Setelah desa devisa diresmikan selanjutnya penyerahan rompi Indonesia Banks oleh ketua LPEI kepada ketua Koperasi Panca Gayo dan penyerahan kaos baju sahabat ekspor diserahkan ka DJKN Aceh kepada perwakilan petani yang di saksikan langsung oleh perwakilan dari Pj Gubernur Aceh.
Turut hadir dalam acara tersebut Pj Bupati Aceh Tengah, Pj Gubernur Aceh yang Diwakili oleh Asisten II Provinsi Aceh, Sekda Bener Meriah dan Para Staff Ahli Bupati, Ketua TP-PKK, Dharma Wanita Persatuan (DWP), Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Kepala Kanwil DJKN Aceh beserta rombongan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Regional Chief Officer BSI Aceh, Para Unsur Forkopimda dan Forkopimda Plus Bener Meriah, Para Asisten dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bener Meriah, Camat Bukit dan Unsur Forkopimca, Ketua Koperasi Panca Gayo Coffe, Hadirin dan Para Tamu Undangan. (DISKOMINFO).