Pj Bupati Haili Yoga Lakukan Soft Launching Al-Qur’an Terjemahan Bahasa Gayo

PPID Bener Meriah | Senin, 1 April 2024 | Informasi Pemerintahan  Informasi Umum 

BENER MERIAH | Pj Bupati Bener Meriah, Drs. Haili Yoga, M.si bersama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia melakukan soft launching Al-Qur’an terjemahan bahasa Gayo di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024).

Bersama Menteri Agama RI yang diwakili oleh Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag selaku Sekretaris Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Pj. Bupati Bener Meriah tampak memegang Al-Qur’an terjemahan bahasa Gayo yang sudah tercetak dengan corak sampul bermotif kerawang Gayo.

Pj Bupati Haili Yoga mengucapkan rasa syukurnya atas rampungnya penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Gayo. “Alhamdulilah, bertepatan dengan 17 Ramadhan, dimana pada hari ini juga diperingati Nuzul Qur’an , dan ini menjadi catatan sejarah launching Al-Qur’an dengan terjemahan bahasa Gayo yang dilaksanakan pada hari yang baik, bulan yang baik, momen yang baik. Semoga ini menjadi keberkahan bagi kita semua,” sebut Haili Yoga.

Haili Yoga berharap semoga dengan adanya Al-Qur’an berbahasa Gayo ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat di dataran tingi Gayo dalam memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an. Selain itu dengan hadirnya terjemahan ini, akan mendukung program gemar baca Al-Qur’an yang telah berjalan di Kabupaten Bener Meriah.

Ia juga bercerita bagaimana proses penerjemahan ini dilakukan oleh Tim IAIN Takengon yang dipimpin oleh Rektor Prof. Zulkarnain, dan beberapa kali silpa anggaran pemerintah daerah yang disediakan untuk penggaandaan Al-Qur’an terjemahan tersebut. “Akan tetapi Allah memberikan kemudahan jalan hingga Al-Qur’an terjemahan tersebut rampung diselesaikan,” kenang Hali Yoga.

Sekretaris Badan Litbang Kemenag RI, Prof. Dr. Arskal Salim menyampaikan apresiasinya kepada Tim Penyusun Al-Qur’an terjemahan bahasa Gayo usai melakukan soft launching.

“Kami mengapresiasi Tim IAIN yang telah merampungkan penerjemahan Al-Qur’an dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sekaligus kepada pihak-pihak yang mendukung. Ini adalah sebuah kemajuan dalam mengembangkan pemahaman Al-Qur’an kepada masyarakat,” sebutnya

Prof. Arskal juga menyebutkan bahwa penerjemahan Al-Qur’an kedalam bahasa daerah, bukan hanya tentang komunikasi, akan tetapi memiliki nilai spiritual bagi masyarakat yang memahami bahasa dimaksud. “Sehingga akan memberikan pemahaman Al-Qur’an yang lebih mendalam,” jelas Arskal. (Rel/Diskominfo).