Pj. Bupati Drs. Haili Yoga, M.Si Paparkan program P2S dan Kemiskinan Ekstrem Pada Kemenko RI
PPID Bener Meriah | Senin, 30 Januari 2023 | Sosial Kependudukan Informasi Pemerintahan Informasi Umum

Redelong : Pj. Bupati Bener Meriah Drs. Haili Yoga, M.Si paparkan terkait Penanganan Pencegahan Stunting (P2S) dan kemiskinan ekstrem kepada Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Kemanusiaan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. dalam acara road show melalui aplikasi vidcon, Jum'at (27-01-2023) dari Oproom lantai dua Setdakab Bener Meriah.
Dalam kegiatan itu Penjabat Bupati Bener Meriah di dampingi langsung oleh unsur Forkopimda, para Asisten, Kepala OPD terkait, serta sejumlah reje kampung.
Dalam paparannya terkait P2S dan miskin ekstrem saat itu Drs. Haili Yoga, M.Si menyampaikan terkait tentang strategi dan upaya yang telah dilakukan Pemkab Bener Meriah dalam menangani P2S dan kemiskinan ekstrim di daerahnya tersebut.
Adapun upaya yang selama ini yang telah dilakukan Pemerintah daerah Bener Meriah kata Pj. Bupati Bener Meriah itu kepada Kemenko terkait P2S adalah dengan membuat program inovasi Bapak Anak Asuh Stunting (BAAS). Inovasi BAAS tersebut di terangkan Haili Yoga melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada di wilayahnya itu, diantaranya unsur Forkopimda, Kepala OPD, Forkopim kecamatan, tokoh ulama, serta instansi vertikal.
Sementara itu, terkait kemiskinan ekstrem Pj. Bupati Drs. Haili Yoga, M.Si menerangkan bahwa pemerintah daerah Bener Meriah telah membuat sejumla program dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di Bener Meriah. Dari sejumlah program yang dicanangkan selama ini, penurunan angka kemiskinan ekstrem turun drastis. Pada Tahun 2021 angka kemiskinan di Kabupaten Bener Meriah mencapai 10,16 persen dan di Tahun 2022 turun menjadi 6, 96 persen.
Diterangkannya, isu permasalahan di Kabupaten Bener Meriah terkait percepatan penurunan Stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem, perlu updating atau verifikasi data P3KE dan data Stunting untuk ketepatan sasaran program. Akses jalan pada kantong-kantong kemiskinan memerlukan peningkatan. Rendahnya akses terhadap konsumsi pangan yang beragam. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan. Terbatasnya SDM tenaga pelaksana gizi.
Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Kemanusiaan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P dalam road show itu mengharapkan agar Pemerintah daerah yang memiliki nilai Stunting dan angka kemiskinan ekstrem yang masih tinggi untuk membuat inovasi terkait penurunan Stunting dan kemiskinan ekstrem.(Tim ProkopimBM)