Pj Bupati Bener Meriah Mengkhawatirkan Potensi Bahasa Gayo Akan Punah
PPID Bener Meriah | Kamis, 3 Agustus 2023 | Informasi Pemerintahan Informasi Umum

Bener Meriah – Pj Bupati Bener Meriah, Drs. Haili Yoga, M.Si menegaskan jika bahasa Gayo adalah bahasa indatu yang harus terus dijaga, diterapkan dan dikenalkan kepada anak – anak sejak dari kecil. Hal itu, untuk melestarikan agar suatu saat tidak akan hilang ditelan zaman.
Hal itu, Pj Bupati Haili Yoga ketika membuka acara lomba bercerita berbahasa Gayo se-Kabupaten Bener Meriah yang di selenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bener Meriah, Selasa (1/8/2023) di halaman kantor Arpus setempat.
Menurut Haili Yoga, lomba bercerita berbahasa Gayo yang dilaksankan tersebut, merupakan wujud nyata dari kepedulian pemerintah terhadap pendidikan dan pembinaan generasi muda. “Generasi muda adalah harapan dan masa depan bangsa,” katanya.
Melalui momentum ini, kata Haili Yoga, pihaknya ingin memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berbicara, bercerita, mengungkapkan ide serta kreativitas mereka dalam mengembangkan cerita kedalam bahasa Gayo. “Cerita yang nantinya disampaikan merupakan cerminan dari kekayaan budaya dan warisan bangsa ini,” ungkap Haili Yoga.
Ditambahkan, bila generasi muda saat ini sudah jarang melihat kesenian daerah sehingga anak anak semakin jauh dari bahasa daerah karena sebuah bahasa jika tidak ditanyakan, tidak dijelaskan dan tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, maka bahasa tersebut menjadi punah.
“Pada saat ini orang tua lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia kepada anaknya, sehingga sang anak semakin jauh dengan bahasa daerahnya. Ini PR besar untuk kita semua, kita harus mampu berbuat agar anak-anak kita gemar mengunakan bahasa Gayo, sehingga bahasa Gayo tidak punah,”imbuhnya.
Kadis Arpus Bener Meriah, Sukur, S.Pd., M.Pd menyebutkan, lomba bercerita berbahasa Gayo tersebut bertujuan untuk mendukung kebijakan Pj Bupati melalui edaran Bupati Bener Meriah nomor 1 Tahun 2023 Tertanggal 5 Januari 2023 tentang pengunaan pakaian Kerawang Gayo, dan pelestarian Bahasa Gayo di Kabupaten Bener Meriah.
Selain itu tujuan kegiatan tersebut lanjutnya, dalam upaya mendukung program Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam hal ini balai bahasa Aceh yang melakukan revitalisasi bahasa Gayo di Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues Tahun 2022 yang ikut dirintis oleh Dinas Arpus Kabupaten Bener Meriah.
Adapun jumlah peserta sebanyak 30 orang, diantaranya 20 dari SD dan 10 dari MI Se-Kabupaten Bener Beriah. “Sebenarnya banyak yang ingin berpartisipasi tapi karena menggunakan bahasa Gayo sehingga banyak yang mundur. Ini sebagai indikasi bahwa bahasa Gayo mulai luntur dan pudar di tengah masyarakat, di tengah keluarga kita,” kata Sukur.
Oleh karena itu, lanjutnya, Dinas Arpus Bener Meriah, menginisiasi melalui Balai Bahasa Aceh, bagaimana bahasa Gayo ini menjadi salah satu bahasa yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah melalui program revitalisasi bahasa daerah. “Alhamdulillah, saat ini program sedang berjalan melalui dinas pendidikan dan juga Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah,” pungkasnya. (Rel/Diskominfo).