Bener Meriah – Pemerintah Kabupaten Bener Meriah melakukan evaluasi terkait dengan penanganan stunting dan penanggulangan kemiskinan ekstrem di daerah itu. Evaluasi itu, dibahas dalam rapat yang berlangsung di Oproom setdakab Bener Meriah, Rabu (6/9/2023). 

 

Rapat yang dipimpin oleh Pj Sekda Armansyah, SE., M.Si membahas tentang gambaran penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim secara rinci. Mulai dari jumlah penduduk, jumlah Kepala Keluarga (KK) hingga jumlah bayi stunting per 31 Agustus 2023.

 

Dalam rapat itu, Armansyah meminta agarstakeholder terkait harus terus konsisten dan selalu mengupdate data secara akurat. “Perlu diingat, tujuan kita pada stunting bukan penurunan angkanya, melainkan pemahaman masyarakat terhadap stunting itu, sehingga bisa memperkecil kemungkinan anak yang lahir stunting," ucapnya.

 

Ditambahkan Armansyah, untuk kemiskinan ekstrem, merupakan isu strategis nasional yang penanggulannya harus segera diselesaikan. “Jangan sampai ada lagi data yang tidak sesuai dengan realita dilapangan. Jadi, rapat ini bagian dari upaya untuk memutus mata rantai kedua isu strategis itu, " tegasnya.

 

Rapat evaluasi penanganan stunting dan penanggulangan kemiskinan ekstrem itu, dihadiri Asisten I Khairmansyah, S.IP, M.Sc, Plt Asisten III, Samusi Purnawira Dade, S.IP, M.Si, Inspektur pada Inspektorat Mawardi, S.Ag, M.Sos, Kadis Pertanian dan Pangan, Ir. Abadi, Kadis P3AKB, Edi Jaswin, SKM, M.Si, serta perwakilan OPD terkait. (Rel/Diskominfo).