Kawasan Transmigrasi Difokus pada Pemberdayaan Ekonomi dan Inovasi

Lisma Warda | Selasa, 18 November 2025 | Informasi Pemerintahan  Informasi Umum 

Bener Meriah  | Kawasan transmigrasi di Samar Kilang dan Pintu Rime Gayo, Aceh, menunjukkan perkembangan signifikan dengan berfokus pada pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja, Abdul Kadir, S.T., M.Si., yang diwakili Kepala Bidang Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman, Jailani, S.Pd., saat diwawancarai di ruangannya, Senin (17/11/2025) menjelaskan “Alih-alih hanya memindahkan penduduk, Kementerian Transmigrasi kini mengusung strategi inovatif untuk menciptakan daya tarik ekonomi, yang diistilahkan sebagai menciptakan gula-gula agar datang semut,”

Pembangunan Infrastruktur dan Alokasi Dana

Sejak tahun 2022, pembangunan di kawasan ini sebagian besar bergantung pada anggaran non-daerah karena keterbatasan dana lokal. Pembangunan penting yang sudah direalisasikan meliputi:

• Tahun 2023 di Samar Kilang: Pembangunan transmigrasi lokal di Desa Rata Mulie, Kecamatan Syiah Utama, telah menempatkan 23 KK (6 KK dari Aceh Singkil dan 17 KK dari Samar Kilang), yang didanai melalui APBA.

• Tahun 2023 di Pintu Rime Gayo: Pembangunan infrastruktur berupa jalan rapat beton telah dilaksanakan.

Selain itu, menteri juga memprogramkan rehabilitasi sekolah dasar (SD) dan pembangunan fasilitas sanitasi (WC) dengan desain inovatif yang menggunakan kloset duduk, bertujuan sebagai sarana edukasi bagi anak-anak agar terbiasa dengan fasilitas modern.

Inovasi Ekonomi: Dari Biji Kopi hingga Ekspor dan Branding

Jailani menambahkan “fokus utama pembangunan saat ini adalah pemberdayaan ekonomi warga di seluruh kawasan, tidak hanya terbatas pada warga transmigrasi”. Salah satu program utama adalah pengembangan komoditas unggulan melalui inisiatif ambisius:

• Rumah Produksi Kopi (Rencana 2026): Rencana pembangunan rumah produksi di Samar Kilang ditunda hingga tahun 2026 karena kendala waktu.

• Target Ekspor: Tujuan akhir dari rumah produksi ini adalah mengekspor kopi.

• Peningkatan Nilai Jual: Masyarakat didorong untuk tidak lagi menjual kopi dalam bentuk "cerry" (biji mentah), tetapi diolah menjadi barang jadi seperti bubuk kopi kemasan.

• Pelatihan Bisnis: Warga kawasan telah mendapatkan berbagai pelatihan, termasuk pembentukan koperasi, cara berbisnis, hingga pembuatan brand dan pengemasan produk kopi.

Program Patriot dan Strategi Kementrian Transmigrasi

Kementerian Transmigrasi kini memiliki kebijakan baru yang tidak lagi berfokus pada pemindahan penduduk secara massal. Strategi barunya adalah menciptakan pusat pertumbuhan dan peluang di daerah transmigrasi, sehingga menarik orang untuk datang dan bertransmigrasi secara mandiri, yang diistilahkan sebagai strategi "menciptakan gula agar menarik semut berdatangan” ujar Jailani.

Strategi ini didukung oleh program Patriot, yang melibatkan mahasiswa dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Indonesia (UI). Para mahasiswa ini bertugas selama empat bulan (Agustus-Desember) untuk menggali potensi-potensi yang ada di kawasan transmigrasi dan hasilnya akan menjadi rekomendasi bagi Menteri.

Program dan strategi baru ini diharapkan mampu menjadikan kawasan transmigrasi Samar Kilang dan Pintu Rime Gayo sebagai wilayah yang mandiri secara ekonomi dan berkelanjutan.(Rel/MHA)