Buka FGD Kawasan Transmigrasi, Wabup Ir. H. Armia : FGD harus mampu melahirkan rumusan kebijakan dan langkah nyata dalam mempercepat pengembangan kawasan transmigrasi di Bener Meriah
Lisma Warda | Jumat, 24 Oktober 2025 | Informasi Pemerintahan Informasi Umum
Bener Meriah | Wakil Bupati Bener Meriah Ir. H. Armia Buka Fokus Group Discussion (FGD) kawasan transmigrasi Kabupaten Bener Meriah dengan tema mewujudkan transmigrasi mandiri : Transformasi kawasan melalui kolaborasi dan inovasi lokal di Aula Setdakab Bener Meriah, Kamis (23-10-2025).
Kegiatan tersebut di selenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Bener Meriah dengan menghadirkan Tim Ekspedisi Patriot Universitas Padjadjaran dan Universitas Indonesia kawasan Pintu Rime Gayo dan Samar Kilang.
Kegiatan FGD itu di hadiri oleh perwakilan Kepala Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi Bener Meriah Jailani, S.Pd., Kepala Bappeda Bener Meriah Alfahmi, ST., M.A.P., Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Zulfikar Ahmad, ST., Ketua Tim Ekspedisi Patriot Universitas Padjadjaran R. Mochamad Candra Wirawan Arif, S.Pi., M.Sc., M.IL., Ph.D., perwakilan dari Universitas Abulyatama Dr. Elvrida Rosam S,P., M.P., para kelompok tani dari Kecamatan Pintu Rime Gayo dan Samar Kilang.
Dalam arahannya, Wabup Bener Meriah Ir. H. Armia menyebutkan, Focus Group Discussion ini menjadi salah satu cara yang sangat tepat kita lakukan untuk evaluasi menyeluruh, mendengarkan langsung suara dari berbagai pemangku kepentingan, dan merumuskan strategi yang lebih terintegrasi untuk pengembangan kawasan transmigrasi ke depan.
Wabup Ir. H. Armia dalam kesempatan tersebut menyampaikan beberapa harapan dalam FGD saat itu, diantaranya terkait penguatan kolaborasi lintas sektor, karena menurutnya pengembangan kawasan transmigrasi tidak bisa dilakukan secara sektoral, namun, harus ada sinergi yang kuat antara Pemerintah Pusat, Provinsi, kabupaten hingga pemerintah kampung. Perlunya mendapatkan perhatian serius terkait peningkatan infrastruktur dasar dan sosial, dibutuhkan jalan produksi, irigasi, listrik, jaringan komunikasi, serta fasilitas pendidikan dan kesehatan di kawasan transmigrasi.
Lanjut Ir. H. Armia, terkait pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal, Wabup Bener Meriah menginginkan kawasan transmigrasi di Bener Meriah menjadi sentral-sentral produksi pertanian dan perkebunan yang moderen. Terkait harmonisasi sosial dan budaya, perlu menjaga dan membina terus hubungan baik antara penduduk lokal dengan masyarakat transmigrasi. Pemanfaatan teknologi dan inovasi katanya, era digital membuka peluang besar bagi kawasan pedesaan untuk tumbuh cepat.
“Sebagai pemerintah daerah, saya menegaskan kembali bahwa pemerintah Kabupaten Bener Meriah berkomitmen penuh untuk mendukung keberlanjutan program transmigrasi ini. Kami akan terus memperjuangkan anggaran, regulasi, dan program yang pro-transmigrasi dan pro-rakyat. Namun, kami tidak bisa berjalan sendiri. Kami membutuhkan masukan, ide, bahkan kritik yang konstruktif dari bapak/ibu semua yang hadir di sini. Kita harus berjalan bersama-sama, melangkah serentak menuju tujuan bersama. Saya berharap FGD hari ini tidak hanya menjadi forum diskusi semata, tetapi benar-benar mampu melahirkan rumusan kebijakan dan langkah nyata dalam mempercepat pengembangan kawasan transmigrasi di Bener Meriah,” demikian Wabup Bener Meriah Ir. H. Armia.
Ketua Tim Ekspedisi Patriot Universitas Padjadjaran R. Mochamad Candra Wirawan Arif, S.Pi., M.Sc., M.IL., Ph.D dalam kesempatan menerangkan, ekspedisi Patriot ini dirancang oleh Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia untuk meningkatkan dan mempercepat pengembangan kawasan transmigrasi dari Aceh hingga Papua lebih dari 153 kawasan transmigrasi.
Riset ekspedisi Patriot dengan FGD ini akan mengumpulkan dan merumuskan suatu formula percepatan pembangunan kawasan transmigrasi untuk mensejahterakan masyarakat Bener Meriah.