Badan Kesbangpol Bener Meriah Gelar Sosialisasi Penguatan Ideologi Pancasila
PPID Bener Meriah | Senin, 8 Mei 2023 | Informasi Pemerintahan Informasi Umum

Bener Meriah – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bener Meriah, menggelar kegiatan sosialisasi program penguatan ideologi Pancasila dan karakter kebangsaan di Gedung Empu Beru, Setdakab setempat, Kamis (4/5/2023).
Kegiatan sosialisasi yang dibuka Plt Asisten Administrasi Umum, Samusi Purnawira Dade, S.I.P mewakili Pj Bupati Drs Haili Yoga, M.Si, diikuti 90 orang peserta yang terdiri dari pelajar SMA sederajat dan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bener Meriah.
Arahan Pj Bupati Haili Yoga yang dibacakan Samusi Purnawira Dade, menyebutkan, revolusi mental merupakan perjuangan besar untuk mengubah cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku dan cara kerja sehingga masyakat Indonesia menjadi manusia baru yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat, berjiwa api yang menyala-nyala.
“Revolusi mental harus kita mulai dari diri kita sendiri yang kemudian meluas di lingkungan keluarga, komunitas, masyarakat luas dan selanjutnya mencakup seluruh komponen bangsa. Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) merupakan gerakan untuk mengubah cara pandang,” kata Samusi Purnawira Dade.
Bukan hanya cara pandang, lanjut Samusi, GNRM juga mengubah cara pikir, sikap, perilaku dan cara kerja bangsa Indonesia yang mengacu nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong berdasarkan Pancasila yang berorientasi pada kemajuan. “Tentu, agar Indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejahtera dan bermartabat,” jelasnya.
Menurut Samusi, sesuai dengan Inpres Nomor 12 Tahun 2016 tentang gerakan nasional revolusi mental yang terdiri atas lima gerakan yaitu gerakan Indonesia Melayani, gerakan Indonesia Bersih, gerakan Indonesia Tertib, gerakan Indonesia Mandiri dan gerakan Indonesia Bersatu.
“Dalam pelaksanaan GNRM pada lingkup kerja, kita dituntut untuk menjalankan 3 misi GNRM yaitu, Mempraktikkan dan membudayakan nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong penyelenggara negara dan masyarakat,” tuturnya.
Dia sebutkan, untuk mewujudkan semua itu, selain diperlukan sumberdaya material, keterampilan dan manajemen, juga diperlukan kesiapan mental agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
“Dalam implementasinya, GNRM tidak dilakukan secara vertikal, namun dilakukan melalui pendekatan horizontal dalam bingkai gotong royong yang melibatkan partisipasi masyarakat luas. Dengan keluaran yang dihasilkan yaitu pembangunan karakter melalui revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila,” sebut Samusi Purnawira Dade.
Lebih lanjut dijelaskan, masyarakat dituntut agar mampu merefleksikan tiga nilai strategis instrumental dalam revolusi mental, yang terdiri dari nilai integritas, etos kerja, serta gotong royong yaitu dengan memupuk dan menumbuhkan semangat revolusi mental pada setiap individu maupun lingkungan kerja.
“Semangat revolusi mental adalah melanjutkan perjuangan besar mengisi janji kemerdekaan yang dinyatakan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1957, yang bertujuan untuk membangkitkan lagi semangat perubahan berkemajuan bangsa Indonesia,” lanjutnya.
Diakhir sambutannya, Samusi mengharapkan, melalui gerakan revolusi mental bisa menjadi pribadi yang berkarakter, sehingga mampu menyongsong pembangunan didaerah serta menyukseskan Pemilu dan Pemilukada yang sudah didepan mata. (Rel/Diskominfo)